You are currently viewing 10 Tips Membuat Perjanjian/Kontrak Bisnis Yang Baik

10 Tips Membuat Perjanjian/Kontrak Bisnis Yang Baik

10 Tips Membuat Perjanjian/Kontrak Bisnis Yang Baik

Artikel berikut ini akan membahas terkait 10 Tips Membuat Perjanjian/Kontrak Bisnis Yang Baik.  Bagi Anda yang sedang memulai untuk membuat bisnis, silahkan baca artikel lengkapnya dibawah ini.

Menjalin hubungan bisnis kontrak dengan pihak lain merupakan suatu hal yang serius dan perlu pertimbangan yang matang.   Jangan sampai melakukan kontrak bisnis dengan melakukan perjanjian yang lemah, atau melakukan bisnis penuh kepercayaan dengan pihak lain tanpa adanya suatu kontrak yang mengikat.  Bahkan jika bisnis itu dilakukan dengan keluarga sendiri (beberapa orang berpendapat terutama jika itu dengan anggota keluarga sendiri).

Kontrak bisnis ada dalam berbagai bentuk. Beberapa kontrak mencakup beberapa halaman, sementara yang lain kurang dari satu halaman. Kontrak biasanya merupakan perjanjian yang mengikat secara hukum antara dua entitas atau lebih, yang dapat berdasarkan bisnis atau individu. Kontrak bisnis yang baik mencakup tanggung jawab, hak, dan solusi masing-masing pihak.

10 Tips Membuat Perjanjian/Kontrak Bisnis Yang Baik

 

Kontrak bisnis bukanlah sesuatu yang anda tulis sesuai kehendak sendiri. Kontrak adalah dokumen yang mengikat secara hukum yang Anda buat setelah melewati musyawarah dan konsultasi dengan pihak-pihak yang terkait. Semua entitas yang terlibat harus memahami kewajiban, tanggung jawab, dan hukuman sebelum menuangkan perjanjian diatas hitam dan putih.

Menulis kontrak bisnis bukanlah sesuatu yang sulit, tetapi ada banyak hal yang menyebabkan Anda bisa salah dalam membuatnya. Plus, ingat, kontrak bisnis tidak seperti sebagian besar dokumen perusahaan Anda. Ini adalah dokumen yang mengikat secara hukum, dan setiap kesalahan atau pelanggaran kontrak akan memiliki dampak hukum yang mahal.

Kontrak bisnis harus hadir melindungi kepentingan dari pihak yang melakukan perjanjian.  Untuk dapat melakukan hal ini, kita perlu membiasakan diri dengan beberapa pedoman tentang bagaimana cara menulis kontrak bisnis yang baik.

Dalam panduan ini, kita akan melihat bagaimana step-step dalam membuat kontrak bisnis yang baik, simak selengkapnya dibawah ini ya.

1. Lakukan Kontrak Secara Tertulis

Perjanjian lisan kerap kali terjadi pada kesepakatan bisnis berbasis skala kecil dan menengah, namun perjanjian lisan sulit ditegakkan serta seringkali dan mudah disalahartikan.   Sebaiknya setiap kali Anda akan melakukan kesepakatan bisnis, pastikan Anda mendapatkan bukti tertulis dari perjanjian serta persyaratan khusus di mana setiap pihak terikat. Jadi pelajaran pertama, pastikan perjanjian bisnis selalu Anda dapatkan secara tertulis.

2. Gunakan Bahasa Yang Mudah Dipahami

Tidak perlu terbebani dengan rasa bahwa kontrak bisnis yang baik harus ditulis dengan bahasa ‘hukum’.  Kontrak terbaik terutama dalam konteks bisnis skala kecil dan menengah, adalah kontrak yang ditulis dengan bahasa yang simpel, mudah dipahami oleh kedua belah pihak.  Sehingga kedua belah pihak tersebut tahu persis apa yang mereka tandatangani terkait hak dan kewajian masing-masing, serta konsekuensi hukum dan solusi  apabila terjadi pelanggaran dalam kontrak tersebut.

3. Detail

Point-point yang mengatur hak dan kewajiban dari masing-masing pihak harus ditata dalam bahasa yang detail dan spesifik, sehingga tidak menimbulkan ruang untuk perbedaan interpretasi.  Contohnya, jika pengiriman dilakukan tanggal 15 tiap bulan, gunakan persis angka untuk menyatakannya, alih-alih menulis “pertengahan bulan”.

Jika Anda dan pihak lain menyepakati adanya istilah baru atau memutuskan untuk mengubah istilah yang sebelumnya telah ada didalam perjanjian, pastikan untuk menambahkan amandemen tertulis kedalam kontrak, daripada mengandalkan kesepakatan lisan terhadap perubahan tersebut.

4. Sertakan Detail Pembayaran

Salah satu hal penting yang perlu dicermati dalam sebuah kontrak bisnis adalah bagaimana menentukan pembayaran harus dilakukan.   Bagaimana cara pembayaran, apakah tunai atau melalui mekanisme cicilan/angsuran.  Waktu pembayaran dan tenggat waktu pembayaran yang semua tercantum jelas dan spesifik mulai dari tanggal, persyaratan, serta metode pembayaran.  Sengketa kontrak seringkali terjadi dikarenakan uang, sehingga dalam hal ini anda perlu sekali detail dan cermat.

5. Pertimbangkan Kerahasiaan

Ketika mulai memasuki suatu kontrak bisnis, pihak lain yang Anda ajak kerjasama akan mendapatkan akses dan informasi penting lain terkait praktik bisnis Anda, tidak mustahil terkait rahasia perdagangan Anda.  Apabila Anda tidak ingin pihak lain membagikan informasi rahasia ini, Anda perlu menyertakan pasal yang mengikat pihak lain tersebut agar tidak memberikan informasi bisnis Anda yang terdapat didalam kontrak kepada pihak lain.

6. Sertakan Pernyataan Berakhirnya Kontrak

Tentu kontrak tidak dimaksudkan untuk dapat berlangsung selamanya.  Ada tenggat waktu berakhirnya kontrak.  Selain karena memang projek kerjasama telah selesai, (kedua tujuan dari keduabelah pihak telah terpenuhi),  Anda perlu memikirkan klausa untuk memberhentikan kontrak apabila salah satu pihak melakukan wan-prestasi secara terus menerus sesuai kesepakatan.   Dengan adanya klausa berakhirnya kontrak dikarenakan kondisi-kondisi tertentu, Anda dapat (relatif) dengan mudah mengakhiri kontrak, sehingga Anda tidak berlarut-larut menderita kerugian dikarenakan pihak lain tidak memenuhi kewajibannya.

7. Perhatikan Peraturan Negara Yang Berkaitan dengan Kontrak Bisnis Anda

Pastikan kontrak yang Anda buat telah sesuai dan tidak bertentangan dengan UU atau Peraturan lainnya.   Apalagi jika Anda bekerjasama dengan pihak lain yang berada di wilayah/negara lain yang memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda dengan diwilayah Anda.   Buatlah kesepakatan dengan mempertimbangkan aturan-aturan resmi tersebut.  Hindari dispute dikarenakan kontrak anda bertentangan dengan peraturan resmi yang ada.

8. Kesepakatan Terhadap Cara Penyelesaian Perselisihan

Cantumkan kesepakatan Anda dan pihak lain yang akan dilakukan terhadap cara penyelesaian apabila terjadi sengketa/perselisihan.  Alih-alih langsung membawa perkara ke pengadilan yang tentunya memakan waktu, tenaga dan biaya, utamakan untuk bisa melakukan arbitrase atau mediasi sebelum memutuskan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan.

9. Kesepakatan Terhadap Tempat Penyelesaian Perselisihan

Selain dengan cara penyelesaian sengketa, hal penting lain untuk menyelesaikan perselisihan adalah menentukan tempat penyelesaian sengketa.  Hal ini menjadi penting, terutama jika anda berada di wilayah yang berbeda dengan pihak yang anda ajak kerjasama.   Penentuan tempat penyelesaian sengketa, tentu berpengaruh terhadap biaya bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

10. Pastikan Kontrak Anda Dapat Ditegakkan: Bekerjalah dengan Pengacara

Membuat kontrak bisnis yang dapat melindung tujuan bisnis Anda sangat penting bagi kesuksesan bisnis Anda.  Tetapi hal ini tidaklah mudah, Anda perlu mengetahui segala persyaratan dan proses hukum untuk menulis sebuah kontrak bisnis.  Mintalah bantuan pengacara untuk meninjau kontrak Anda sebelum disepakati menjadi kekuatan hukum agar kesalahan-kesalahan dalam pembuatan kontrak dapat Anda hindari.

Jika Anda membutuhkan Jasa Pengacara untuk sekedar berkonsultasi terkait bisnis atau kontrak yang sedang Anda buat, kami Japline dapat membantu Anda.

Japline merupakan layanan jasa pengacara online dengan ruang lingkup pekerjaan mulai dari konsultasi hukum, pengerjaan dokumen hukum/kontrak, somasi, pembuatan gugatan, dan pendampingan perkara secara online dengan cakupan wilayah pelayanan jasa seluruh Indonesia.

Anda bisa berkonsultasi awal melalui WA, hubungi 085692293310 atau KLIK .  Start your consultation right now, easy, anywhere from everywhere.

Leave a Reply