Pengertian Perjanjian Tukar Menukar
Selain perjanjian jual beli, terdapat juga perjanjian tukar menukar. Pengertian perjanjian tukar menukar menurut hukum yaitu suatu perjanjian dengan mana kedua belah pihak mengikatkan dirinya untuk saling memberi sesuatu barang secara timbal balik, sebagai gantinya suatu barang yang lain (Pasal 1541 KUHPer).
[Baca : Pengertian Perjanjian Perikatan dan Unsur-Unsur Perjanjian]
Subjek & Objek Hukum dalam Perjanjian Tukar Menukar
Dalam perjanjian ini yang menjadi subjek hukumnya adalah masing-masing pihak yang mengikatkan diri untuk melakukan perjanjian. Sedangkan objek yang menjadi perjanjian ini adalah barang baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang akan ditukarkan (Pasal 1542 KUHPer), dengan syarat barang tersebut tidak bertentangan dengan undang-undang maupun ketertiban umum/norma kesusilaan.
[Baca : 4 Syarat Sahnya Perjanjian]
Sesuai dengan Pasal 1320 KUHPer, perjanjian tukar menukar harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan agar perjanjian tersebut sah dimata hukum.
Masing-masing pihak memiliki kewajiban untuk menyerahkan barang yang ditukarnya, dan masing-masing pihak memiliki hak untuk menerima barang yang ditukar.
Salah satu risiko dalam perjanjian tukar menukar adalah jika barang yang menjadi objek tukar menukar tersebut hilang. Apabila barang tersebut hilang diluar kesalahan pemilik, maka perjanjian tukar menukar dianggap gugur. Apabila pihak lain terlanjur menyerahkan benda penggantinya, maka benda itu dapat diminta kembali (Pasal 1545 KUHPer).
[Baca : Seluk Beluk Perjanjian Jual Beli]
Barang-barang yang dapat ditukar adalah “segala apa yang dapat dijual, dapat pula menjadi bahan tukar menukar” (Pasal 1542 KUHPer). Maksudnya adalah barang-barang yang dapat diperdagangkan, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1332 KUHPer yang menyatakan hanya barang-barang yang dapat diperdagangkan sajalah yang dapat menjadi objek kesepakatan dalam perjanjian.
Contoh beberapa perjanjian tukar menukar:
- perjanjian tukar menukar kendaraan
- perjanjian tukar guling tanah
- perjanjian tukar menukar barang dsb.
Hukum perjanjian tukar menukar merupakan perjanjian dimana keduabelah pihak mengikatkan dirinya untuk saling menukarkan suatu barang secara timbal balik, sebagai ganti suatu barang lain. Dimana dalam perjanjian tersebut terdapat unsur-unsur, hak dan kewajiban, risiko, serta ada masa dimana perjanjian tersebut dapat berakhir dikarenakan ketentuan yang disepakati bersama.
Demikian pemaparan singkat mengenai pengertian perjanjian tukar menukar. Apabila Anda sedang membutuhkan sewa jasa pengacara kontrak dan perjanjian, silahkan menghubungi kami di 085692293310 atau Anda dapat memulai konsultasi awal GRATIS